5.8.09

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN KERJA TKI DENGAN PJTKI BOLEH JUGA (Nama Samaran) (Studi Kasus Buruh Migran Di Desa songgo Kab. Magelang)


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.
Setiap orang berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hal inilah yang melandasi buruh migran Indonesia mengadu nasib di negara asing. Sempitnya lapangan kerja di tanah air, tingginya angka kemiskinan dan keterbatasan skill dan modal menjadi pemicu utanma menuingkatnya angka buruh mugran Indinesia yang ke luar negeri setiap tahunnya. Sayangnya niat ini dimaknai lain oleh pemerintah. Buruh mugran menjadi komoditas dan aset pendapatan devisa negara. Bahkan pemerintah selalu menetapkan target penerimaan devisa setiap tahunnya dari buruh migran. Tanpa memberikan imbal balik yang sepadan atas jasa para TKI.

Buruh Migran berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum. Lemahnya perlindungan hukum menyebabkan para TKI mengalami berbagai eksploitasi fisik, kekerasan, pelecehan seksual, pemerkosaan dan lain-lain. Kebijakan pemerintah masih bersifat permukaan dan tidak mengena. Pembangunan terminal khususTKI di Ciracas seharga milyaran, mislanya; menjadi contoh bahwa peraturan berkaitan TKI hanya mengatur mekanisme operasional penempatan TKI, pendirian PJTKI, pembiayaan dan hal-hal teknis lainnya. Perekrutan calon TKI sangat rawan penipuan. Bahkan karena lemahnya pengawasan pemerintah, banyak PJTKI menjadi mata rantai pertama Trafficking dan penyelundupan TKI Illegal. Pemerintah harus mengusut dan membekukan PJTKI yang memiliki indikasi tersebut.

Perjanjian kerja (PK) yang diketahui pemerintah, merupakan satu simpul yang diharapkan bisa menekan kasus pelanggaran kontrak kerja tenaga kerja Indonesia (TKI) diluar negeri. Karena itu, dipertanyakan sikap Depnakertrans yang kurang transparan, yakni tidak memberikan dokumen resmi penempatan TKI kepada kedutaan Besar RI (KBRI) di negara tujuan. Menghadapi kenyataan itu, sejumlah duta besar RI di negara penempatan TKI mendesak Depnakertrans memberikan dokumen resmi penempatan TKI, dan memberi hak kedutaan untuk melegalisasi PK. Dalam acara dialog perlindungan TKI migran di Timur Tengah yang diadakan Open Society Institute, Faisal Bafadal; Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) di Jakarta kembali meminta agar Depnakertrans melibatkan KBRI dalam penempatan TKI. Permintaan itu, bukan kali pertama, tetapi sudah berulang kali dikemukakan, namun tidak pernah mendapat jawaban dari Depnakertrans.

Selengkapnya...

Read More......

Studi Korelasi Antara Aktivitas Dakwah Dengan Kepuasan Jama’ah Masjid .......... (nama tempat)


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kepuasan pelanggan telah menjadi bagian integral dalam misi dan tujuan sebagian besar organisasi atau perusahaan. Hal ini dikarenakan kepuasan pelanggan dirasa mampu memberikan manfaat yang mengarah pada tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan dimasa mendatang.
Pada hakekatnya, kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka panjang yang relatif mahal dan tidak mendatangkan laba dalam jangka pendek, karena membutuhkan waktu cukup lama untuk dapat membangun dan mendapatkan reputasi atas pelayanan prima, bahkan kerap kali dituntut investasi besar pada serangkaian aktivitas yang ditujukan untuk membahagiakan pelanggan. Akan tetapi hasilnya dapat dituai di masa mendatang dan manfaatnya dapat bertahan lama. Oleh sebab itu kepuasan pelanggan merupakan indikator kesuksesan dimasa depan.
Selain itu karena pelanggan adalah orang yang menerima hasil pekerjaan seseorang atau suatu organisasi, maka hanya merekalah yang dapat menentukan kualitasnya seperti apa dan hanya mereka yang dapat menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan mereka. Dengan begitu akan berimplikasi pada perbaikan secara terus menerus pada suatu perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi yang nantinya akan berujung pada tercapainya tujuan serta ke eksistensian suatu perusahaan.
Kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama dalam suatu organisasi atau perusahaan sebagai salah satu strategi dalam pencapaian tujuan. Maka, apapun yang dilakukan manajemen (perusahaan atau organisasi) tidak akan ada gunanya bila akhirnya tidak menghasilkan kepuasan pelanggan. Hal inipun tak terkecuali pada organisasi atau lembaga dakwah dalam melaksanakan aktivitas dakwahnya.
Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai rahmat bagi seluruh alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia bilamana ajaran Islam yang mencakup segenap aspek kehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh umat manusia.
Usaha untuk menyebarluaskan Islam begitu pula untuk merealisir ajarannya ditengah-tengah kehidupan umat manusia merupakan usaha dakwah yang dalam keadaan bagaimanapun dan dimanapun harus dilaksanakan oleh umat Islam. Namun dilain sisi penyelenggaraan usaha dakwah Islam terutama di masa depan akan semakin bertambah berat dan kompleks. Hal ini disebabkan karena masalah-masalah yang dihadapi oleh dakwah semakin berkembang dan kompleks pula.
Melihat kondisi semacam ini, maka faktor kepusan jama’ah sebagai obyek dalam aktivitas dakwah harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan bila jama’ah telah merasa terpenuhi apa yang diharapkan, maka aplikasi dari pesan dakwah yang diperolehnya cenderung diwujudkan. Dan dakwah dapat dikatakan sukses bila pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i (pelaku dawah) dapat diterima dan dilaksanakan oleh mad’u atau obyek dakwah. Dengan begitu pelaksanaan dakwah dapat efektif.

Selengkapnya...

Read More......

TINJAUAN YURIDIS TENTANG AKTA OTENTIK YANG DIBUAT OLEH PIHAK YANG BERWENANG


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Seperti kita ketahui bersama bahwa ekonomi negara kita semakin hari semakin menunjukkan kemajuan yang luar biasa, baik di dalam maupun di luar negeri. Hubungan antar pengusaha dalam sektor-sektor ekonomi baik disekitar perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perindustrian diakui atau tidak, volumenya semakin berkembang. Dengan adanya globalisasi pada berbagai bidang, maka faktor kuantitas yang besar tidak bisa lagi diandalkan tanpa didukung dengan adanya kualitas yang bagus. Kualitas produk, isi, serta kualitas kemasan. Sehingga dapat bersaing di dunia global.
Salah satu jaminan kualitas dan kuantitas adalah adanya legalitas sangat diperlukan bentuk kontrak kerja diantara para pelaku ekonomi. Dalam kontrak kerja ini sangat berkaitan dengan kredibilitas dan tanggung jawab. Tanggung jawab berkaitan dengan adanya dokumentasi. Maka diperlukan adanya pembuatan surat yang dapat dipertanggung jawabkan. Surat yang dapat dipertanggung jawabkan itu bisa berupa akta otentik, atau akta dibawah tangan .
Di dalam undang-undang dinyatakan bahwa; ada beberapa perbuatan hukum yang harus dibuktikan dengan akta notaris. Dengan demikian tanpa dibuat akta notaris yang dimaksud, maka perbuatan hukum itu kurang kuat menurut hukum yang berlaku. Akta notaris mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin maju dan berkembangnya masyarakat, akan menambah pentingnya peranan akta notaris.
Mengingat besarnya peran akta notaris, maka pertimbangan pembuat undang-undang ialah bahwa pembuatan pembuatan itu sangat penting bagi yang bersangkutan dan kepentingan pihak lain yang membutuhkannya. Dengan campur tangannya notaris dalam membuat alat bukti perbuatan itu, maka para pihak yang berkepentingan akan lebih sadar tentang perbuatannya. Sehubungan dengan perbuatan itu dapat diatur sedemikian rupa sehingga kepentingan yang bersangkutan mendapat perlindungan hukum. Sebagaimana diketahui bahwa notaris bukan hanya berkewajiban membuat akta yang diminta dibuat olehnya, tetapi juga harus memberikan nasehat-nasehat hukum serta penjelasan-penjelasan yang diperlukan oleh pihak yang memerlukan.

Selengkapnya...

Read More......

AGAMA ISLAM SEBAGAI PSIKOTERAPI RELIGIUS (STUDI KRITIS PEMIKIRAN ZAKIAH DARADJAT)


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sudah menjamah semua aspek kehidupan manusia, bahkan hampir tidak satu aspekpun yang tidak terjamah oleh sains dan teknologi, karena sains dan teknologi dijadikan alat oleh manusia untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Penggunaan teknologi sudah barang tentu sejalan dengan tingkat perkembangan ilmu pengetahuan masyarakat, makin tinggi tingkat ilmu pengetahuan maka makin canggih yang diciptakannya.
Tetapi kenyataan yang sangat jelas dalam dunia modern yang telah maju atau berkembang, yaitu adanya kontradiksi yang mengganggu kehidupan manusia. Dimana yang dulu belum dikenal manusia sekarang sudah tidak asing lagi, karena kemajuan teknologi telah dapat menciptakan alat yang memudahkan semua permasalahan dan memberikan kesenangan dalam kehidupan manusia. Seharusnya kemajuan sains dan teknologi itu memberikan kebahagiaan yang lebih banyak kepada manusia dalam kehidupannya. Namun ternyata kemajuan tersebut tidak dapat membawa kebahagiaan bagi manusia, bahkan menyebabkan kehidupan manusia menjadi lebih sukar, dimana kesukaran material berubah menjadi kesukaran mental. Demikian juga halnya dengan jiwa manusia membawa beban yang semakin berat sehingga timbul kegelisahan, ketegangan dan keresahan, bahkan tekanan perasaan yang mengurangi kebahagiaan dalam kehidupannya.
Tragedi manusia modern dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu; Pertama, menjadikan ilmu eksat menjadi General Science dan menempatkan ilmu Humaniora sebagai Special Science yaitu kerangka ilmu yang dibangun berdasarkan kerangka reduksionis dunia ilmu. Kedua, Manusia modern mengalami pemikiran psikolisis yaitu pola pikir sparatis yang menunjukkan proses digitalisasi tanpa menyertakan intelegensi. Ketiga, Mengalami kekrisisan dalam psikologi yang humanistik yaitu psikologi yang mengetengahkan suatu nilai yang sumbernya di dunia spiritualitas.
Menurut Zakiyah Daradjat penyebab dari tragedi manusia modern diakibatkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan yang berkembang sangat cepat akan tetapi tidak diikuti oleh agama. Perkembangan eksakta telah membawa kemajuan dalam bidang teknologi dan perindustrian, tetapi juga menimbulkan kelengahan di bidang kepercayaan agama, yang dulu diyakini dan dijadikan sebagai pengendali tingkah laku dan sikap dalam hidup.

Selengkapnya...

Read More......

PERPUS. SKRIPSI TESIS is wearing Nur | To Blogger by An at Student | Campus and Comments (RSS).