5.8.09

HADITS-HADITS TENTANG WAKTU LAYLAH AL-QADR" (Studi Hadîts Kitab Shahîh al-Bukhârî dan Sunan Abî Dâwûd)”


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laylah al-qadr bagi umat Islam diyakini sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan, malam yang penuh barakah dan rahmat, sehingga bagi umat Islam untuk memperolehnya merupakan malam penting dan yang tidak terlewatkan untuk menggapai kebaikannya.

Laylah al-qadr berasal dari kata laylatun yang artinya malam dan al-qadr kemuliaan. Jadi laylah al-qadr itu artinya malam kemuliaan. Ada tiga hal penting dalam laylah al-qadr dengan pengertian-pengertiannya yaitu: Pertama, laylah al-qadr adalah malam penetapan Allah bagi perjalanan manusia. Adapun al-Qur'ân yang turun pada malam laylah al-qadr diartikan bahwa pada malam itu Allah SWT mengatur dan menetapkan kitab dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad SAW, guna mengajak manusia kepada agama yang benar, yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok. Kedua, laylah al-qadr adalah malam mulia yang tiada bandingannya karena itu terpilih sebagai malam turunnya al-Qur'ân. Ketiga laylah al-Qadr adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat al-Qadr:

Di dalam al-Qur'ân, kata laylah al-qadr hanya disebut tiga kali yakni dalam surat al-Qadr: 1-3

Artinya :
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'ân) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Ayat di atas menyebutkan bahwa laylah al-qadr adalah malam di mana al-Qur'ân pertama kali diturunkan. Menurut mayoritas ulama’ tafsir, mengikuti riwayat Ibn ‘Abbâs, pada malam itu al-Qur'ân diturunkan sekaligus oleh Allah SWT dari Lawh al-Mahfûdh ke Bayt al-'Izzah, langit dunia. Kemudian dari Bayt al-Izzah, diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW sampai sempurna selama dua puluh tiga tahun.

Salah satu pembicaraan di seputar laylah al-qadr yang paling banyak dibicarakan oleh para ulama’ dan umat Islam sampai saat ini adalah berkenaan dengan waktu laylah al-qadr yang kalau dilihat dalam teks hadits banyak terjadi perbedaan pendapat.

Selengkapnya...

0 komentar:

Posting Komentar

PERPUS. SKRIPSI TESIS is wearing Nur | To Blogger by An at Student | Campus and Comments (RSS).