3.8.09
PENGARUH FASILITAS BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI …………
PENDAHULAN
A. Latar belakang
Dalam rangka pembangunan di dalam negara kita ini pendidikan mendapatkan prioritas utama, karena dari pendidikan itu diharapkan akan terciptanya tenaga pembangunan yang cerdas berkemampuan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta sesuai dengan Undang-undangundang No. 2 yaitu:
“ Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Adapun pendidikan merupakan saran utuh membangun bangsa menuju pembangunan manusia seutuhnya. Dan sepanjang masa hidup manusia pasti tidak akan pernah jauh dari kegiatan pendidikan, setiap orang pasti pernah mengalami dan menjalani pendidikan. Karena pendidikan tidak akan pernah terpisah dari kegoatan manusia sesuai dengan pendapat Madyo Eko Susilo bahwa:
“ Pendidikan tidak di pandang sebagai persiapan untuk hidup didalam masyarakat yang berlangsung hanya sementara, melainkan pendidikan itu sendiri merupakan bagian daripada hidup manusia. Karena itu proses pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu sejak manusia lahir sampa meninggal dunia dan berlangsung di lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah maupun di lingkungan pekerjaan “.
Sedangkan dalam melaksanakan proses pembelajaran selalu terkait dengan kegiatan belajar mengajar, kegiatan tersebut terjadi di dalam lingkungan sekolah. Dan kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan pokok dan merupakan kegiatan inti dari proses pendidikan, serta merupakan proses yang dari serangkaian kegiaran antara guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang terjadi dalam situasi educatif. Hal tersebut berarti berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan banyak bergantung terhadap bagaimana proses belajar mengajar berlangsung.
Dan akibat dari pentingnya pendidikan tersebut di atas, maka setiap lembaga pendidikan sebaiknya selalu meningkatkan kualitas dengan cara mulai dari tenaga pendidik sampai pada menyediakan dan melengkapi sarana belajar atau yang sering disebut dengan fasilitas.
Menurut Oemar Hamalik, bahwa fasilitas belajar merupakan salah satu komponen dalam strategu belajar serta pelaksanaan belajar mengajar akan lebih efisien jika ditunjang dengan fasilitas belajar yang memadai.
Sedangkan menurut Cece Wijaya, bahwa proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar kalau ditunjang oleh sara yang lengkap.
Untuk meningkatkan mutu dari suatu lembaga pendidikan salah satunya diukur dengan keberadaan berbagai fasilitas (sarana dan prasarana) yang dimiliki oleh sekolah tersebut. karena dengan adanya fasilitas, sumber dan tenaga pembantu dan kegiatan pendukung ikut serta dalam menentukan bagaimana proses belajar mengajar dan kegiatan pendukung lainnya berjalan dengan lancar serta mendukung keberhasilan belajar siswa.
Sedangkan dalam hubungan dengan proses belajar mengajar, fasilitas belajar yang digunakan oleh siswa misalnya gedung sekolah, perpustakaan, dan alat atau media pengajaran mempunyai fungsi atau kehadirannya sangat menentukan dalam proses belajar mengajar dan tentunya berimbas atau berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran disekolah, sebab ketepatan dalam menggunakan fasilitas belajar secara baik, efektif, efisien, maka hasil dari pada kegiatan belajar mengajar yang dicapai akan semakin baik. Tetapi sebaliknya jika kurang tepat dalam menggunakan fasilitas belajar maka hasil dari pada kegiatan belajar mengajar yang dicapai kurang baik. Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar perlu menggunakan fasilitas belajar yang sesuai agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efisien karena ketetapan dalam menggunakan fasilitas belajar besar pengaruhnya terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.
Bahwa masih belum diketahui apakah kelengkapan fasilitas belajar atau sarana belajar benar-benar dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar, masalah tersebut sangat penting dan menarik untuk dikaji, sehingga akan menentukan jawaban yang diteliti dengan melalui kajian penelitian.
B. Identifikasi Variabel
Variabel adalah obyek yang diteliti atau yang menjadi titik perhatian saat penelitian. Menetapkan variabel penelitian sangat penting karena dalam upaya mengumpulkan data yang benar diperlukan penelitian yang langsung pada obyeknya sesuai dengan masalahnya.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yakni: variabel pertama adalah fasilitas belajar, berfungsi sebagai variabel bebas (independent variabel) yang diberi notasi (simbol) X.
Diantara sub-sub variabelnya adalah:
- Gedung sekolah
- Perpustakaan
- Alat atau media pengajaran
Selengkapnya...
0 komentar:
Posting Komentar