5.8.09

TANGGUNG JAWAB PENDIDIK TERHADAP PENDIDIKAN FISIK ANAK MENURUT ‘ABDULLÂH NASHIH ULWÂN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN FISIK MASA KINI


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan anak di dalam keluarga merupakan dambaan kedua orang tua yang terjadi di dalam ikatan suatu perkawinan. Untuk mewujudkan harapan itu orang tua mempunyai konsekuensi untuk memberikan pendidikan. Salah satu bentuk pendidikan yang harus diberikan oleh orang tua sebagai seorang pendidik adalah pendidikan fisik.
Abdullâh Nashih Ulwân adalah salah satu tokoh pemikir Islam menyatakan salah satu tanggungjawab yang dipikulkan Islam terhadap para pendidik adalah pendidikan fisik. Dengan pendidikan fisik tersebut dimaksudkan agar anak-anak tumbuh dewasa dengan kondisi fisik yang kuat, sehat, bergairah dan bersemangat. Pendidik yang dimaksud adalah ayah, ibu dan para pengajar.
Seorang pendidik yang berperan memberikan pendidikan harus mempunyai sifat-sifat yang mulia, diantaranya akhlak yang luhur, sikap lemah lembut, dan perlakuan kasih sayang, sehingga anak akan tumbuh secara istiqomah, terdidik untuk berani dan berdiri sendiri, kemudian merasa mempunyai kehormatan dan kemuliaan.
Pendidik adalah figur seorang pemimpin, sehingga mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadiaan peserta didik menjadi seseorang yang berguna, dengan demikian tuntutan profesionalitas diri merupakan konsekwensi dari profesinya. Untuk melaksanakan profesionalitas tersebut hendaknya seorang pendidik menpunyai suatu statemen formal yang merupakan norma atau aturan tata susila dalam mengatur tingkah laku seorang pendidik.
Pendidikan fisik pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik. Untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan fisik memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan yang utuh atau mahluk total, bukan hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Muhammad Qutb mengatakan antara jasmani dan jiwa adalah kesatuan sehingga antara keduanya tidak bisa dipisahkan karena segala aktivitas adalah akibat interaksi keduanya.
Dengan demikian pendidikan fisik merupakan sarana untuk membina anak-anak tumbuh berkembang menjadi manusia dewasa yang mempunyai kondisi fisik yang kuat, sehat, bergairah dan bersemangat.

QS. Al-Baqarah:247
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu”. Mereka menjawab “ Bagaimana thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia tidak diberi kekayaan yang cukup?” Nabi (mereka)berkata:” Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya dengan ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa”.Allah memberikan pemerintahan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan allah maha luas pemberiannya lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Baqarah:247)
Hadits Nabi Muhammad SAW:
"Orang mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih di cintai oleh Allah dari pada orang mukmin yang lemah." ( HR. Muslim )


Selengkapnya...

0 komentar:

Posting Komentar

PERPUS. SKRIPSI TESIS is wearing Nur | To Blogger by An at Student | Campus and Comments (RSS).